ASAL USUL

Nov ’2009






“DARI MANAKAH ASAL NEGERIKU INI …….. ??”

(Terkutuklah Bangsa atau Siapapun yang melupakan Asal Usulnya)





Oleh :

Muhammad Zulkarnain



I



Apa yang saya tonton siang ini hanyalah sebuah cerita yang diolah sutradara sinetron sedemikian rupa sehingga mengasyikan untuk ditonton. Yang ditayangkan dilayar kaca adalah kisah “Macan Kemayoran” suatu Legenda/ Cerita sejarah masyarakat Betawi tentang penin-dasan dizaman Belanda yang lazim disebut Kompeni. Klimaks dari cerita itu ialah ketika seo-rang pemuda pribumi akan dieksekusi hukum pancung karena disangkanya ia adalah si Macan Kemayoran itu. Tiba-2 menyerbulah laskar berbaju hitam-2 bertopeng hitam juga dengan anak panahnya yang bukan hanya menewaskan para algojo Kompeni tersebut, bahkan mematikan juga residennya, yang asli Bangsa Belanda. Walaupun Kompeni bersenjatakan laras panjang dengan bayonet terhunus yang termasuk senjata modern waktu itu tetapi laskar berbaju hitam-2 tersebut tidaklah gentar, walaupun senjatanya hanyalah anak panah belaka. Pemuda pribumi yang akan dieksekusi tadi selamat dibebaskan oleh Laskar Macan Kemayoran yang asli. Slogan apakah yang sama sekali tidak takut kalah bahkan mati ? Slogan tersebut yang gemanya meng-getarkan sanubari orang yang beriman dan taqwa kepada Allah SWT ialah Slogan yang buny-inya : “Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar ….!”



Terus terang, bahkan “Demi Allah” saat itu saya merinding seluruh badan, dan tanpa terasa air mata pun jatuh berlinang. Episode seperti ini ribuan jumlahnya, mulai dari Penung-gang Kuda dari Gua Selarong, sampai episode “Nopember 1828”, Palagan Ambarawa, Per-tempuran di Hotel LMS Surabaya, Pertempuran 5 hari di Semarang, Serangan Umum I Ma-ret Jogya, apalagi Penyerbuan Pasukan Mataram ke Batavia 1610 dst.

Semua gempa gelora kemenangan itu digerakkan hanya dibawah satu slogan yaitu slogan

“Allah Akbar” tadi. Saya sama sekali tidak berniat melecehkan pihak atau golongan manapun, tetapi memang demikianlah kenyataannya.

Slogan-2 penyerangan terhadap penjajah baik itu Jepang maupun Belanda bukanlah “Hidup GOLKAR !!” atau “Hidup Yesus Kristus !!” atau “Hidup YAHWE – Adonai !!” juga bukan slogan “Viva El Pope !!” apalagi Hidup PDIP, PKB, Demokrat dan segala macam lagi yang belakangan ini menjadi semacam “Tuhan”, seolah-2 ialah Sang Tuhan Penolong. Bahkan maaf beribu maaf, bendera MERAH PUTIHpun belum mereka kenal, yaitu dalam periode sebelum Perang Dunia Pertama misalnya. Mereka berjuang dengan bendera yang pada saat ini sangat dilecehkan, ditakuti, dibenci setengah mati. Seperti dalam Film NOPEMBER 1828, yang dibin-tangi Slamet Raharjo, yang amat ditakuti oleh Komandan Operasional penangkapan

Pangeran Diponegoro ialah bendera yang berwarna HIJAU dan satunya lagi MERAH yang di-dalamnya ada tulisan aksara Arab berbunyi “Asyhadu Alla Illaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadarrasullullah”, bendera ISLAM.









II



Kerajaan tertua di Pulau Jawa ialah yang diperintah oleh Ratu Sima + 500 M, sudah ten-tu dengan meninggalkan para pendahulunya Palaeo Javanicus sampai Homo Solonensis di-zaman Palaelichticum, yang dizaman Mesolithicum melahirkan orang-2 Sakai (Siak), orang Sa-mak (Malaya), orang Aeta (Filipina) dan terakhir orang Papua.



Zaman semakin maju, sampailah kita pada zaman masuknya kebudayaan India, dengan ditemukannya Arca Budha Annarawati di Sulawesi Selatan + abad 2 – 5 M, prasasti-2 di kera-jaan Mulawarman yang menggunakan huruf Palawa. Terjadilah proses hubungan dagang antara Ye-po-ti (demikianlah orang Cina menyebut Pulau Jawa) dengan Negeri Cina, demikian juga antara Jawa dengan India bahkan Arab. Berkembanglah di Jawa/ Sumatera/ Kalimantan (Indo-nesia belum ada waktu itu) agama HINDU dan BUDHA, sehingga berdiri- lah Kerajaan-2 Hin-du dan Budha seperti Sriwijaya, Majapahit, dan Kutai. Baik Kerajaan Sriwijaya maupun Kera-jaan Majapahit terkenal diseluruh Nusantara, dan inilah yang menyebabkan Republik Indonesia diwilayahkan “Dari Sabang sampai Marauke”. Tetapi sama seperti Kerajaan manapun, di-dalam suatu Kerajaan, apalagi kalau sudah dalam Kejayaan, biasanya terjadilah konflik Politik, intrik dahsyat yang menakutkan, fitnah menfitnah seperti yang diteriakkan Yulius Cecar :

Engkau jugakah Brutus ?? dan bahkan Kerajaan Rumawi yang begitu besar dan jayapun

ambruk. Diabad ke-8, dikerajaan Cina yang di jajah oleh Mongol, Ratu Wu istri Kaisar Kao Tsung Yang Agung merebut tachta anaknya sendiri. Ketika ia terbunuh dan anaknya diamankan pengikut-2nya, giliran istri anaknya Ratu Wei yang makar merampas tachta. Satu-2nya anak sebagai pewaris Kaisar Kawin, giliran selir tercantik yang bernama Kue Fei yang makar pula. Kita mungkin tahu cerita The Iron Mask, tentang seorang Raja Inggris yang tega memenjarakan saudaranya sendiri dipenjara bawah Tanah yang sangat pengap. Juga mungkin kita tahu tentang Raja Prancis Louis X, yag dipancung dengan guilleton bersama Maria Antoinette. Dizaman Ma-japahit sebelum Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada hidup seorang tokoh super ambisius ber-nama Patih Halayuda.

Entah berapa kali Gajah Mada yang masih hanya senopatih Muda dicelakainya dengan cara-2 yang amat keji, bagaimana ia menyekap Gayatri yang justru pewaris tachta, demikian pula den-gan Tribuana Tungga Dewi. Halayuda sendiri terakhir melakukan Kudeta terhadap Raja ! Pada abad ke 11 sudah mulai ada Kerajaan-2 Islam, sebab pada abad ke-8 sebelumnya, Islam pun su-dah masuk ke Nusantara.



III





Pada abad ke-XVII, sudah berdiri di Jawa Tengah Kerajaan MATARAM, terletak diwilayah bekas Mataram Hindu yang didirikan oleh Panembahan Senopati, pada tahun 1575. Kerajaan Mata-ram pecah dua menjadi Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta, pada tahun 1757 dan pada

tahun1813 pecah lagi dengan munculnya kekuatan Mangkunegara dan Pakualam.

Berdirilah kemudian Kerajaan Gowa yang Rajanya bergelar “Sombaya” artinya sembah, Kerajaan Luwu Rajanya bergelar “MAPAJUNE” yang artinya “Yang dipayungi”, dan Kerajaan Bone,

Rajanya bergelar “Mangkau-E” yang artinya : Yang bertachta.Demikian juga dengan kerajaan Ternate dan Tidore dimaluku yang beragama ISLAM. Gowa mempengaruhi Sumbawa sehingga

sultan-sultannya beragama Islam semua. DiSumatra merata, dari Aceh sampai Lampung semuanya beragama Islam, demikian pula dengan Palembang yang dahulunya berkerajaan Hindu Budhapun menjadi kerajaan Islam. Hanya pulau Bali yang bertahan beragama HINDU, yaitu pelarian-pelarian orang-orang majapahit melalui Panarukan, Probolinggo dan Banyuwangi, sebagian kecil menyeberang kepulau Lombok dengan menggunakan “sasak” (rakit – bhs jawa) sehingga orang Lombok tidak disebut orang Lombok, tetapi di sebutnya Orang Sasak. Maka berpuluh-2 tahun menjelang Proklamasi, sebelum penduduk Nusantara mengenal nama “Indonesia” dan bendera Merah Putih, yang dikenal oleh masyarakat ialah Syareat Islam sehingga terkenallah pemeo : : “Adat bersendikan Syara’, Syara’ bersendikan Kitabbullah. Hanya Pulau Flores dan Timor-lah yang agamanya Kristen, serta sedikit Maluku, yang banyak diambil Belanda untuk memperkuat tentaranya yang bernama KNIL – Koninklijkje Netherlands Indische Lager. Pulau Sumba tidak termasuk, karena sampai beberapa tahun sesudah Proklamasipun agamanya masih Animisme bernama MERAPU. Maka sebagai Negara-2 Islam mereka mempunyai hubungan diplomatik

dengan Negara-2 Islam di Timur Tengah, juga di Turki dan Mesir, disamping banyak pula Ulama-ulama dari Timur Tengah yang ke Indonesia untuk mengembangkan Agama Islam. Para Ulama itu disebut WALI yang artinya mewakili atau utusan. Utusan-2 (Wali-2) tersebut a.l ialah :



1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Persia, berkedudukan di Gersik.

2. Sunan Ngampel, nama aslinya Raden Rachmat, berkedudukan di Ampel-Surabaya.

3. Sunan Bonang, nama asli Makdum Ibrahim, berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.

4. Sunan Drajat, nam asli Masih Munat, berkedudukan di Drajat, dekat Surabaya.

5. Sunan Giri, nama asli Raden Paku, berkedudukan dibukit Giri, Surabaya.

6. Sunan Muria, berkedudukan dilereng gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah.

7. Sunan Kudus, nama asli Undeng, berkedudukan di Kudus, Jawa Tengah.

8. Sunan Kalijaga, nama asli Joko Said, berkedudukan di Kadilangu – Demak.

9. Sunan Gunung Jati, nama asli Fatahilla atau Falatehan, berasal dari Samudra Pasai yang kemudian menetap di gunung Jati – Cirebon.

10. Datok Ribandang, berkedudukan semula di Goa Sulawesi.

11. Tuan Tunggang Parangan, berkedudukan di Goa, kemudian bersama-sama dengan Datok Ribandang pindah ke Kutai – Kalimantan.



Dan seterusnya, belum disebutkan yang ke Aceh dan Sumatera Barat serta Palembang. Maka seluruh Indonesia tidak ada yang berkerajaan selain Islam.

Semua berlandaskan kepada Qur’an dan Assunah.

Semua dididik dalam S Y A R I ‘ A H ………….…… !!





IV



Pada kurun yang sama, yaitu : awal abad ke XVI, bergentayanganlah dengan liarnya pe-tualang-2 dari Eropah ke Nusantara karena kebutuhannya akan rempah-2 (cengkeh, pala, lada) untuk melawan hawa dingin yang menggigit di Negarinya, musim salju yang kadang-2 berke-panjangan. Mohon diingat, hutan-2 Eropah bukanlah hutan heterogen seperti di

Indonesia, dimana semua jenis tumbuh-2an ada. Dari pohon Mangga/duren, sampai pohon kayu hitam, kayu Ulin, Jati, Meranti, dari buah tomat, kosambi, lengkeng sampai buah Kesemek, rambutan dan nagka. Semua ada. Dari pohon Kelapa, sagu dan aren saja sudah mendatangkan manfaat yang begitu besar untuk menanggulangi perjuangan hidup, apalagi ditambah pohon Bakau, siwalan, dan Bambu, maka lengkap sudah kebutuhan manusia. Eropah yang sombong itu jangankan pohon Jati, Kelapa Sawit, kalau “aur” saja ia tidak punya. Aur ialah pohon bam-boo berjenis kecil, kadang-2 batangnya berwarna kuning. Apalagi pohon Lamtoro, Dadap, Wa-ru, dan Kluwek. Setinggi – tinggi ilmunya, boleh saja ia Profesor, dokter, ia akan binggung tu-juh keliling apabila ditanya tentang pohon Kluwek.



Maka sampailah ke Nusantara Bangsa Portugis (1511) terkenal nama-2 Marcopollo, Magelheins,Vasco da Gama, disamping petualang – petualang laut cornelis de Houtman,

Barenz dan Hemskerk atas restu Prinst Maurist Olden Barnaveld, disamping Abel Tasman yang “nyelonong” sampai keselatan Australia.

Oleh karena datangnya ke Nusantara bagaikan segerombolan anjing-2 liar yang kelaparan,

maka sambil ke Nusantara mereka, yaitu bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Bangsa itu

saling berperang satu sama lainnya. Belandalah yang kemudian unggul dan menduduki

Nusantara ini yang (perhatikan benar-2) Kerajaan-2 tersebut adalah KERAJAAN ISLAM.



Dengan hati tulus dan fakta sejarah yang benar, artinya tidak dimanipulasi ataupun di-politisir, peperangan yang terjadi berulang kali antara kerajaan-2 Islam Nusantara itu dengan Belanda adalah karena mempertahankan negerinya, tanah airnya, tanah leluhurya. Jadi pe-perangan tersebut bukan “karena buasnya” orang-2 (Negara-2 Nusantara) yang ISLAM itu !!. Ini perlu sekali dicamkan sebaik-baiknya, itulah makanya perkataan “Perhatikan benar – benar disamping saya block, masih pula saya garis bawahi. Ummat Islam dari Kerajaan-2 Is-lam di Indonesia tidaklah gentayangan kedunia Barat, ke Eropah mencari gara-2 dengan

merampas, merampok, membunuhi orang, tetapi BANGSA BARAT-lah yang merampok

besar-2an harta kekayaan Negara-2 Islam di Nusantara, menjadikan mereka kuli-2 kontrak di-perkebunan Deli Serdang – Sumatera, atau berguguran tewas akibat kerja rodi (kerja paksa) membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan. Akhirnya bangsa Barat ber-bunuh-2an sama sen-dirinya, dimulai dengan terbunuhnya putra mahkota Hongaria, Franz Ferdinand di Serajewo oleh orang-2 Serbia, sehingga meletuskan yang dahsyat, sebab hampir melibatkan semua Negara-2 Eropah termasuk Belanda, kecuali Spanyol dan Portugal sajalah yang absen. Per-ang Besar itu hanya berhenti sebentar (1918 – 1939) untuk menuju kepada yang lebih be-sar lagi dengan melibatkan Amerika Serikat, yaitu : PERANG DUNIA – II. Karena Jepang di Asia terlibat dalam peperangan tersebut, maka Australia juga ikut menerjunkan diri kekan-cah Perang Dunia itu. Lengkaplah sudah kini penderitaan peperangan itu. Siam, Kamboja, Vietnam, bahkan Singapura Negara setelapak tanganpun terlibat, apalagi kerajaan-2

Islam di Nusantara, yang waktu itu belum bernama Republik Indonesia, karena bagaimana akan disebut Republik Indonesia kalau proklamasinya belum dikumandangkan.

Polandia, Belgia, Belanda hancur lebur habis-2an dengan Her – Fuhrernya (Hitler) lebih Baik bunuh diri dengan istrinya Eva Braun. Jauh sebelum itu, atas perintah Napoleon Bonaparte Jen-dral Bartier menawan Paus Pius Pimpinan tertinggi gereja Katolik, sampai akhirnya mati dalam penjara Bastille. Kehancuran luar biasa gereja Katolik sesudah diabad XVI (31 Oktober 1517) Marthen Luther melakukan reformasi yang memakan nyawa manusia yang bukan

sedikit, sebab untuk Prancis saja tidak kurang dari 6.000.000 (6 juta) nyawa melayang.





V



Keserakahan mereka menimbulkan dampak yang sangat merugikan mereka. Penderitaan Bangsa-2 terjajah, mulai dari Marokko yang dijajah Italia, sampai Aljazair yang dijajah Prancis, menjalar pula ke Nusantara kita dengan bangunnya semangat kebangsaan. 1908 Budi Utomo bangkit memberikan image, bahwa 100 Kerajaan-2 kecil akan kalah hanya dengan satu Kera-jaan Besar tapi kuat dan Perkasa. Perlulah sekali adanya persatuan Kerajaan-2 Islam di Nusan-tara ini, membentuk satu kekuatan Nation yang baru yang bersatu padu melawan penjajahan. Melawan Imperialisme Kolonialisme. Tahun 1912 berdiri MUHAMMADIYAH, tahun 1927 berdiri NAHDATUL ULAMA , berdiri pula persatuan saudagar-2 Batik di JawaTengah yang kemudian bernama PARTAI SERIKAT ISLAM INDONESIA, disingkat PSII.

Jauh sebelumnya berdiri pula M I A I, Majelis Islam ala Indonesia, yang melahirkan Majlis Suryo Muslimin Indonesia disingkat : MASYUMI. Kaum Nasionalis bergerak dalam PNI dan kaum Komunis berdiri dalam PKI.

Kejatuhan Belanda dalam Perang Dunia II memberi peluang kepada NIPPON

(Jepang) untuk menguasai Nusantara, tetapi karena luasnya Nusantara ini pasukannya tidaklah dapat menjaga sepenuhnya meskipun telah mendirikan HEIHO, SAINENDAN, KEIBODAN dan PETA.



Kalahnya Jepang setelah di Boom Atoom Amerika pada tanggal : 15 Agustus 1945 memberi peluang untuk Negara-2 Islam di Nusantara yang sudah mengenal perkataan

“INDONESIA” ini untuk MERDEKA. Tahun 1928 (sesudah adanya Muhammadiyah dan N.U) ada ikrar SUMPAH PEMUDA untuk Berbahasa, Bertanah Air dan Berbangsa satu, yaitu Bangsa I N D O N E S I A. Tetapi jangan dilupakan, bahwa pada waktu itu media cetak masih amat langka, apalagi media elektronik, sehingga didikan kepada bangsa adalah sangat minim diterimanya. Duduklah dalam kelompok “Perjuangan” Pejuang-2, Proklamasi dikumandang-kan. UUD perlu dibuat, sebab bagaimana suatu bangsa dapat berdiri tanpa memiliki Un-dang-2. Pada waktu pembentukan Undang-2 tersebut sudah tentu sebagai Nusantara yang terdiri dari Kerajaan-2 Islam tadi mengetengahkan prinsipnya ialah sebuah Undang-2 yang THAAT kepada SYAREAT ISLAM. Disodorkanlah PIAGAM JAKARTA yang isinya

“Diwajibkan bagi orang Islam untuk menjalankan Syareat Agamanya”.

A) – Tidak mendirikan Negara Islam.

B) – Tidak mewajibkan selain orang Islam untuk menjalankan syareat Islam yang ber-

arti tidak mengislamkan agama lain, lebih luas lagi, memberikan Kemerdekaan

Kepada yang beragama lain untuk menjalankan Ibadahnya masing-masing.

Tetapi oleh sekelompok kecil orang, PIAGAM JAKARTA ini ditolak yang pasti ialah antara lain oleh orang-2 Komunis. Ia benar-2 sadar, bahwa bila orang-2 Islam benar-2 Thaat menjalan kan syareat agamanya, maka Komunis pasti akan benar-2 kelabakan. Akhirnya

“Demi Kesatuan dan Persatuan Bangsa”, ummat Islam Legowo Piagam Jakarta dicabut, sebab Piagam Jakarta ternyata hanya sebagai ART, Anggaran Rumah Tangga belaka, yang harus tunduk kepada Anggaran Dasar. Diatas UUD ’45 ternyata masih ada lagi yaitu FALSAFAH NEGARA, yaitu PANCASILA. Nah ……… dengan tunduk dan that kepada Pancasila, bu-kankah berarti terlaksana juga apa yang dimaksud dari Piagam Jakarta itu ??

Lihatlah sekarang : PANCASILA :

1 – Ketuhanan Yang Maha Esa.

2 – Pri Kemanusiaan.

3 – Kebangsaan.

4 – Kedaulatan Rakyat.

5 – Keadilan Sosial.



1 – Ketuhanan Yang Maha Esa,

Artinya : Negara ini didasarkan kepada Hukum dan Jiwa Ketuhanan, alias Agama.

Ketuhanan bukan sembarang Ketuhanan, tetapi Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi bukan

Ketuhanan Pagan, bukan asal percaya adanya Tuhan, tetapi Tuhannya ialah “Tuhan Yang

Maha Esa” tersebut, yang kalau dibahasakan Arab bunyinya : Asyhadu Alla Illaha Illal

lah”. Mengapa saya terjemahkannya kedalam bahasa Arab, bukan bahasa Belanda, Inggris,

Jerman atau Prancis ? Sebab penciptanya, Ir.Dr.Soekarno dan Mr.Muhammad Yamin, ada

lah putra-2 muslim sejati. Ia bukan orang Yunani yang “Ketuhanan”nya pasti Zeus dan Her

cules serta sejumlah Dewa dan Dewi, bukan pula orang Rumawi yang “Ketuhanannya ada

lah Yupiter, Saturnus, Uranus, Mars dan selanjutnya. Ir.Dr.Soekarno bukan pula orang Cina

Konghucu, yang Ketuhanannya ialah Thian, Dewi Kwan Im, serta seperangkat Giam Lo

Ong. Sila pertama dirumuskan dari suatu wilayah, yang dulu-2nya adalah Kerajaan-2

Islam di Nusantara ini, dari Aceh sampai Mandar, dari Jawa sampai Halmahera Ternate, dari

Sangir Talaud sampai ke Sumbawa Dompu Bima. Berketuhanan Yang Maha Esa artinya

ialah tunduk, thaat patuh taqwa kepada seluruh hukum-2 Allah Yang Maha Esa, yang

disebutnya Allah Subhannahu Wa Ta’ala, disingkat : Allah SWT.



2 – Pri Kemanusiaan

Pri Kemanusiaan yang seperti apa ?! Apakah Pri kemanusiaannya Tolstoi, Engels ataupun

Karl Marx ? Ataukah Pri kemanusiaannya Abraham Lincoln ? Atau Pri Kemanusiaan

seperti dalam kitab Talmud yang dijuluki “Kitab Setan” itu ? Maka sebagai seorang

Muslim, baik Ir.Dr.Soekarno maupun Mr.Muhammad Yamin pastilah mengambil penger

ian Pri - Kemanusiaan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadist. Pri Kemanusiaan

yang diteladankan oleh Rasullulloh Muhammad SAW. Pri Kemanusiaan yang membe

baskan per budakan, yang membagikan harta kepad sang dhuaffa dalam zakat, infaq dan

sedekah.



3 – Kebangsaan.

Kebangsaan yang bagaimana ?! Bukankah Dzenggis Khan juga berkebangsaan, dengan

mengangkat nama Mongol yang setinggi-2nya yang sebagai “Penunggang-2 Kuda” yang

termashur didunia ?? Apakah Kebangsaan ala Amerika yang menginjak-injak, mencam

puri urusan Bangsa lain, mendikte, mengembargo kalau tidak memenuhi kehendaknya ??



Maka sekali lagi, yang dimaksud dengan “Kebangsaan” itu ialah seperti yang ditekankan oleh Rasullulloh SAW yaitu Bangsa yang Beradab, Bermoral yang menjadi contoh bagi Bangsa lain, yang suka menolong Bangsa lain, walaupun beda agama. Yang memperlakukan bangsa lain sa-ma dengan bangsanya, tidak lalu berpongah sombong, bahwa bangsanya adalah bangsa kelas satu didunia, bangsa yang “Single Fighter”. Bangsa yang tidak tersirat keinginan menjajah bangsa lain, karena berperinsip berdasarkan Qur’an dan Hadist, bahwa manusia diciptakan se-mua sama. Yang tidak sama adalah Taqwa dan Tawwaqalnya. Maka Bangsa Indonesia tidaklah diskriminatif, tidaklah (Insya Allah) Rasialis.



4 – Kedaulatan Rakyat

Jauh sebelum Presiden Amerika Monroe mengumandangkan Soal Demokrasi, filsuf-2

Barat berceloteh tentang Demokrasi, Al-Qur’an yang jiwanya Pancasila itu telah lebih

dahulu berbicara tetang demokrasi. Umar Bin Khattab r.a bahkan berkata : “Kalau dalam

Pemerintahanku ini aku salah, benarkanlah dengan ujung pedangmu …… !” Dia telah

mengajarkan: “Rakyat berhak bersuara”, Rakyat harus diperhatikan pendapat dan dipenuhi

kemauannya.



5 – Keadilan Sosial.

Maka Pancasila artinya : Anti Kapitalisme, sebab Kapitalisme hanya memperkaya kaum

bermodal dan memeras sekering-keringnya kaum jelata. Kaum Kapitalis ialah yang mem

pertuhankan UANG. Uang adalah segala-galanya walaupun didapat dengan menginjak –

injak Keadilan, merampas, merampok silemah.



Jadi, kalau PANCASILA sudah menjadi ANGGARAN DASAR, apapula perlunya memper-tahankan PIAGAM JAKARTA yang hanya sebagai Anggaran Rumah Tangga belaka ?? Tetapi sayang, hal ini disalah artikan oleh orang. Salah satu kesalahan pengertiannya ialah : bahwa Is-lam itu lemah ………………………









VI



Kaum Imperialisme Kolonialisme ternyata tidak rela membiarkan bumi Nusantara yang kaya raya ini terlepas begitu saja. Ia dengan berbagai akal licik, dengan membonceng tentara se-kutu kembali ke Nusantara untuk melanjutkan penjajahannya yang amat nikmat itu. Ia masih bermimpi “Kembalinya zaman tempo doeloe”. Sudah tentu pertempuran meledak dimana-mana. Bekas-2 anggota PETA atau EX PETA, HEIHO, KEIBODAN, Organisasi/ persatuan-persatuan kepemudaan seperti Yong Java, Yong Celebes , pemuda Kalimantan bangkit mela-wan kembali nya Belanda. Tidak terkecuali pemuda-pemudi Nusantara (yang berulang kali seba-gai “Ex Kerajaan-2 Islam” ini) membentuk barisan pejuangnya masing-2. Maka tampillah bari-san HIZBULLOH dan SABILLULLAH yang militant itu, sementara dalam resimen TP (Ten-tara Pelajar) Purwokerto umpamanya, meskipun tidak menyebut “Islam” tetapi didalamnya terdiri dari anak-2 pelajar Islam yang kokoh Iman dan tinggi semangatnya, yang mampu

menandingi pasukan elite Belanda yang bernama “De Green Barets” yang sangat buas itu.

Ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu pemuda pemudi Islam (Barisan sukarela/barisan Palang Merah) yang gugur dibumi persada ini. Mereka mengorbankan masa mudanya yang indah demi agama dan Ibu Pertiwi. Banyak yang buntung tangan – kaki, yang invalid, demi menegakkan “La illa ha illallah”, yang mati syahid berjibaku, yang meledakkan dirinya dengan geranat

tangan atau dinamit menyala kepanser – panser Belanda yang waktu itu belum ada istilah “Bom Bunuh Diri” apalagi fatwa Kyai bahwa dinamit dan Granat bunuh diri itu HARAM hukumnya.



Secara FAKTA tanpa tujuan menyombongkan diri/ golongan saya paparkan ini, dan du-nia Internasional mengakuinya. Seandainya para Komandan Belanda/ Inggris/ Jepang yang ter-libat dalam episode itu dapat dihidupkan kembali, maka mereka akan memberikan kesaksian yang akurat betapa payahnya mereka menghadapi (misal) anak-2 TP – IX Purwokerto yang rata – rata masih siswa sekolah (TP + Tentara Pelajar) dan berumur maksimal : 20 Tahun ini.

Dengan semangat Jihad Fii Sabilillah yang ditanamkan oleh para Kyai mereka menyerang konvoi secara agak membabi buta, nekad yang karena sesuatu yang diluar Perkiraan tentara Be-landa, mereka jadi panik banyak yang gugur dan melarikan diri.



Sesungguhnya jasa para Kyai baik jauh sebelum Revolusi ’45 sampai kesaat Revolusi

Phisik 1945 – 1950, amatlah besarnya . Para Kyai itulah yang mensuport semangat para

Pemuda pejuang itu, memberi izim-2 jimat mantera, serta do’a-2. Pejuang-2 itu sangat mem-percayai keampuhan do’a-2 izim jimat-2 para Kyai, dan memang demikianlah adanya. Dengan memegang sebatang kecil ranting bambu kuning, sangat santai seolah tanpa sengaja melempar-kannya ketengah jalan ketika Tank – Panzer Belanda akan liwat dan Subhanalloh, ranting bam-boo tadi nyangkut dirantai tank tersebut sehingga berhenti seketika. Pusing para tekhnisi Belan-da mencari kerusakan tank itu, memang sudah diservis sebaik-baiknya sebelum maju berpatroli. Lain kali dengan menggenggam daun bambu yang disertai mantera-2, pemuda-2 tersebut tanpa dapat dilihat santai memasuki tangsi Belanda. Sesudah membunuhi KNIL – KNIL itu mereka-pun membongkar gudang senjata dan mengambil sebanyak dapat diambil untuk kemudian gu-dang tersebut diledakkan.

God verdome zeg !!

Itu Islam – Islam, voor contactnya met sihir – sihir.

Perangnya Iirasional.

Dan pekikkan “Allahu akbar” biasanya riuh dikumandangkan dimana – dimana.

Dalam buku “30 tahun Indonesia merdeka” halaman. 123, sayup – sayup masih dapat dibukti-kan berkibarnya bendera Bulat Sabit laskar Hisbullah dalam menyambut diresmikannya Dewan Kelasykaran Pusat dan Seberang, cikal bakal yang dengan bergabung kepada badan – badan lain menjadi TNI.

Dalam PEMILU – I yang masih sangat bersih, dari 272 kursi, MASYUMI mendapat

60 atau 20%. Tetapi kalau karena sesama Islam digabung dengan NU 47, PSII 8, PERTI 4,

maka jumlahnya ialah 119 kursi alias hampir 40%. Masa-2 itu dan sesudahnya Indonesia

masih digembleng oleh Bung Karno untuk “Anti Imperialisme, Kolonialisme” Anti Inggris dan Amerika dengan slogan Inggris kita linggis, Amerika kita striska ! Indonesia melalui Bung Karno Presidennya masih berteriak : “Go to hell with your aid”

(Enyahlah keneraka dengan bantuanmu itu ) didepan John Foster Dulles, Dubes USA.

Waktu itu Indonesia belum menjadi Negara Pengemis.

Belum menjadi Negara pengexport TKI/ TKW yang dianiaya sewenang – wenang oleh Bangsa lain, Indonesia yang karena memakai kopiah dimesir disapa sebagai Achmed Sukarno.

Indonesia yang mengkuliahi senat Amerika yang para professor doctor itu dengan “Five

Prinsiple of PANCASILA” dan semua anggota Senat dan Presidennya terkagum – kagum.



Indonesia yang anggota Konstituantenya yang dari daerah mengontrak rumah bambu

Berlantai tanah di Kebon Sirih, dan ketempat sidang naik beca, yang anggota-2 DPRnya malas

mengambil gajinya karena tidak sampai hati melihat keadaan rakyat yang begitu melarat akibat

Korban Revolusi.

Indonesia ditangan beliau-2 tersebut, yang memegang teguh amanah Islam belumlah Indonesia yang super korupsi seperti sekarang ini. Jendral Gatot Subroto membagi – bagikah uang kepada anak – anak TP adalah bukan uang Negara atau Pemerintah, sebab perekonomian

Pemerintah masih sangat morat marit, tapi uang yang dibagi – bagikan itu adalah uang pri-badinya ……………

Anak – anak TP, gerilyawan pada umumnya tidak mempunyai uang sesenpun, mereka bertem-pur tanpa digaji, dan memang tidak mengharapkan gaji, kecuali semata – mata untuk tegaknya

Revolusi 17 Agustus 1945.



Kedudukan sebagai “Wakil Rakyat” belumlah dengan menghamburkan uang bermilyar

seperti sekarang ini, asal menang, perduli uang dari pihak asing sekalipun, tetapi yang lucunya ….

ketika akan dilantik mendadak berubah menjadi D h u a f f a yang amat melarat sehingga di

bantu membeli Jas sebesar : Rp.15 juta rupiah. Subhannalloh ! Menggelikan, tetapi amat me-malukan. Mampu bersaing bermilyar – milyar agar terpilih, tetapi jas sebuahpun ia tidak punya. Nasib …………... ya nasib.

Dipihak lain ketika konstituante dibubarkan dan anggota-2nya pulang kedaerah masing – masing,

Anggota-2 tersebut “malas, tidak ada” yang mau mengurus gajinya yang sekian tahun itu.

Apalagi Pensiun !!!



VII





Indonesia semakin maju kedepan semakin menganiaya ISLAM. Katakanlah MASYUMI

Pemberontak, lebih memberontak lagi dengan aneka kekejiannya PKI. Tetapi sekarang ini seolah PKI masih kurang dosa dan bahayanya dibanding dengan para Ex – Masyumi.

Kemerdekaan yang didukung kuat oleh daerah sudah tentu daerah mengharapkan perhatinnya. Te-tapi kenyataannya seluruh hasil daerh harus diserahkan ke Pusat, tanpa daerah mendapat perhatian yang selayaknya. Ketika daerah berteriak untuk mendapat dana yang sepantasnya, Pemerintah Pu-sat menjawab dengan Operasi Militer.

Menado dibom Pesawat – Pesawat AURI.

Padang dan Bukit Tinggi sama nasibnya.

Ketika daerah membela diri dengan melawannya, maka resmi sudah tuduhan bahwa daerah memberontak.

PRRI ………………….. PERMESTA ……………………

PERMESTA dibawah H.N.Vence Sumual menggunakan hasil kopra untuk membeli stoomwals

dan memperbaiki sarana jalan untuk melancarkan Ekonomi Daerahnya. Ia diboom habis-2an.

Ketika Indonesia baru merdeka, ia belum punya pesawat terbang walaupun pesawat bekas. Acehlah yang membelikannya dan dinamakan SEULAWAH, tetapi sebagai tanda terima kasihnya Aceh hanya di jadikan kabupaten yang harus tunduk kepada propinsi Sumatra Utara yang beribu kota

Medan. Alangkah terpukulnya orang – orang Aceh ini, dan ketika mereka menentang, maka di

turunkanlah Operasi Militer ke Aceh, selama bertahun – tahun, dengan penderitaan rakyat yang tidak dapat dibayangkan. Padahalnya Aceh jugalah yang mencarikan dana dan senjata untuk

menegakkan Revolusi ’45 itu ………………………………………………………..



Lebih maju kedepan lagi, oleh Suharto partai – partai Islam seperti PARMUSI, NU, PSII, PERTI dilebur menjadi P3 (Partai Persatuan Pembangunan).

Dalam membangun Partai, Islam janganlah dibawa – bawa. Itu primodialis sektarian, agama

jangan dipakai untuk Politik. Pada setiap PEMILU maka P – 3 ini didesa – desa, kecamatan-2 benar – benar mnjadi bulan-2an. Yang ketuanya dipanggil Koramil – lah, yang kampanyenya dijegal dengan kerja bakti – lah, yang juru kampanyenya ditanya surat ini itulah, yang dibuat – buat. Menjelang PEMILU maka setiap pendatang kekecamatan/ desa akan dikejar ditanya surat

pindah, surat jalan dan seterusnya yang mengada – ada. Saya pulang menjenguk mertua, belum juga segelas air minum itu habis, saya sudah didatangi Hansip, dipanggil kekecamatan, diminta surat pindah dan surat jalan. Maka menjawablah saya : “Maaf pa camat, sedangkan di Kremlin

Sovyet, Rusia yang komunis itu, tidak akan ada tuntutan surat segala surat terhadap menantu yang akan menemui mertuannya, karena rindu hatinya. Sungguh mengherankan di Indonesia,

paling tidak dilampung yang berpancasila ini menantu yang hendak menemui mertuanya harus membawa surat segala surat, kalau perlu sampai surat cacar segala !!



Dilancarkanlah kemudian program Kuningisasi dan Azaz Tunggal. Semua toko-2 Cina harus dicat kuning. Gedung-2, sekolah-2, sampai-2 patung Pangeran Diponegoro yang berada diperbatasan antara Jawa Tengah – Jawa Barat juga dicat ………… kuning…………………..

Entah sejak kapan Pangeran Diponegoro berjubah kuning, bukan putih. Sorbannya juga kuning,

Dan subhannalloh ……….., kudanyapun berwarna KUNING !!!

Pak Lurah gencar sekali mengadakan ronda.

Ketika dipinggir sawah ada WC (maaf !) maka WC itupun yang berdinding triplex harus dicat

Kuning juga. Maka berkomentarlah saya : “Bahwa WCpun mengerti untuk masuk …………..GOLKAR !!! “ Kepala Desa itu Islam, bapaknya seorang Haji. Saya seorang muba-ligh, plus penulis. Ia membenci saya bukan main. Saya dilaporkan kepada Camat dan Koramil

Sebagai “Oknum Berbahaya” dan dikaitkan dengan Imron sipembajak Pesawat Woyla dan

gerakan komando Jihad Pimpinan Warsidi.

Ketika ada beberapa anak – anak mendirikan RISMA (Remaja Islam Masjid) maka anak terse-but berulang kali dipanggil kekecamatan, diintimidasi, dipanggil kekoramil, lalu kekepo-lisian, sementara ada lapak judi dadu yang dibeking Hansip dipasar tidak diapa – apakan. Ketika saya mengisi pengajian tersebut gentian saya yang dipanggil sana sini, diinterogasi seolah saya ini maling, pemerkosa. Saya dilaporkan bukan hanya sampai ke Bupati, tetapi bahkan sampai ke Kodim dan Korem.

Ini kisah nyata, 30 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1979, di Lampung.

ISLAM benar – benar telah membenci ISLAM.

Orang Islam yang benar – benar “Ketakutan” kepada Islam, agamanya sendiri.

Yasinan dijaga Hansip, saya membagi Al-Qur’an ditangkap Polisi.

Terakhir saya dimasukkan kerumah tahanan militer (RTM) Gulakgalik - Tanjung Karang,

Bandar Lampung.





VIII



Kurang lebih ½ abad Indonesia merdeka, terjadi perubahan besar didunia. Partai

komunis Uni Sovyet runtuh ! Rusia tidaklah seperkasa dahulu lagi, Donat dan Fredcheicken

menjamur dijalan – jalan Moskow. Perestoika. Gorbacev membawa perubahan drastis bagi

kehidupan Rusia. Amerika lega, musuh bebuyutannya telah tumbang. Tetapi ada efek lain, ia

lalu mencari musuh baru. Dan musuh itu adalah ISLAM !

Maka seluruh kekuatannya ini dikerahkan kepada Islam dengan melakukan aneka tekanan dan gara – gara untuk menghancurkan Islam itu. Iran dimusuhi, pengiriman senjata ke Israel diting-katkan. Ganti Iraq dijadikan sasaran.Ia mempopulerkan dirinya dengan berjaya dalam perang teluk. Ia membangkitkan khayalan dunia, bahwa musuh nomor satu yang sangat berbahaya ialah Islam, yang suka melakukan TERROR. Maka dicanangkanlah untuk membasmi terror sedunia. Orang/ Negara – Negara Islam yang membalas aniayanya disebutlah TERRORIS, se-mentara Israel yang terang-2 an menteror Negara – Negara Islam tidaklah disebut Terroris,

tetapi sebagai “Yang membela Diri”. Abdul Rachman Wahid menghimbau Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Ia berkilah : “Sedangkan dengan RRT yang

komunis kita menjalin hubungan diplomatic ?!?” Dilain waktu ia berkata lagi bahwa tidak

semua orang Yahudi itu jahat, yang baik juga ada, Simon Perez umpamanya, ia sangat

Muchlish !!!.



Dilain segi lagi , hubungan kita dengan Negara – Negara Timur Tengah tidaklah Se -

mesra dahulu, meskipun waktu kita memproklamasikan diri padahalnya Negara – Negara Islam-lah yang pertama – tama mengakuinya, bahkan Negara Mesirlah yang memboikot, melarang

pesawat – pesawat KLM Belanda untuk tidak liwat diwilayahnya, apalagi sampai mendarat.

Terlaksananya Konperensi Asia Afrika yang terkenal dan sangat menguntungkan perpolitikan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam itu terus berjalan, makin lama semakin

jauh. Semakin manafikan Islam.

Intelektualnya bahkan berkata : “Islam Yes, Partai Islam No !”

Gus Dur sang Wali berkata lagi : “Yang paling saya musuhi ialah Islam garis keras”.

Gus Dur, Nurcholis Majid dan banyak lagi yang lain – lain lebih senang bergaul dengan Ameri-ka, mereka lupa, bahwa Amerika Serikat waktu perjuangan Kemerdekaan Indonesia tidak re-spect, tidak simpati. Ia lebih berpihak kepada Belanda, bersama Inggris lebih membiarkan sisa –

sisa senjata Perang Dunia II jatuh ketangan Belanda yang menjajah Indonesia lagi, dari pada

bersimpati kepada Indonesia.

Saat Madiun Affair ia simpati sebentar, tetapi ia menjauh lagi ketika melihat Sukarno semakin cemerlang dan semakin gencar meneriakkan “Anti Imperialis Kapitalis Anti Neokolonial-isme.”

Maka ketika timbul pemberontakan daerah, Amerika memberi bantuan senjata, pesawat-2

bahkan pilot – pilotnya melalui Taiwan dan Filipina, sampai seorang pilotnya, Allan Lawrence Pope tertembak jatuh di Amboina. (peristiwa PERMESTA).

Ketika konfrontasi Indonesia – Belanda soal Irian Barat, Amerikapun memberikan bantuannya

Kepada Belanda dengan melindungi kapal Induk Belanda yang bernama KAREL DOORMAN

Untuk memasuki Perairan Irian Barat melalui Australia. Dan untuk masa kini ?!? silahkan anda merenung sendiri !



Mesjid Musholla sudah semakin sepi dari remaja, semakin sempurnanya media elek-tronik dan komunikasi yaitu : telephon genggam, semakin pula menjauhkan anak – anak Islam

dari syariahnya. Malam – malam ramadhan saluran – saluran TV berlomba – lomba mengisikan

acaranya dengan judul – judulnya yang menggiurkan, tetapi yang tampil menyambut saur

misalnya adalah adegan – adegan lelucon yang sangat bertentangan dengan sifat Islami, bahkan

terkesan jorok, seronok, lelucon – lelucon yang tidak lucu. Tersebar luasnya HP tidaklah lalu mensukseskan pengajian – pengajian remaja, sebab disamping lebih banyak dipakai untuk ngo-brol yang tidak berarti, lebih banyak juga dipakai untuk rekam ini rekam itu, SMS – SMS

Berhadiah milyaran, hadiah – hadiah mewah yang dijanjikan. Rekayasa – rekayasa asing men-dorong kepolisian untuk mencurigai pengajian – pengajian yang membuat remaja – remaja

tersebut daripada dicurigai dan ditangkap secara konyol ya lebih baik menghindar saja. Rekayasa demi rekayasa dibuat untuk mendiskreditkan Islam, untuk mengubah Islam dari wajahnya yang damai penuh senyum menjadi wajah yang seram berdarah – darah, wajah kematian. Dan untuk lebih melengkapi itu maka kurikulum Budi Pekerti dan Agama dihapus dari sekolah –

sekolah ………………………………………………………………………………………….

Maka tas anak sekolah isinya bukan lagi Qur’an kecil sebagai bimbingan tetapi isinya HP

rekaman porno,

Narkotika, ganja,

Warna merah muda dan coklatnya Valentine Day’s

Ujung – ujungnya : Kondom ………………….. !!





IX



Bung Karno, Presiden pertama R.I berfatwa untuk “Jangan sekali – kali melupakan

Sejarah” disingkat : JAS MERAH. Beliau dan juga para akhli filsafar dunia mengatakan bahwa

celakalah bangsa yang tidak belajar kepada sejarah. Sikap kita akhir – akhir ini sebaliknya,

sengaja menutup – nutupi sejarah, memutar balik, menafikan sejarah, memanipulasi kebenaran.

Anak – anak sekolah kita, jangankan sejarah orang lain, kalau sejarah bangsanya sendiri saja ia tidak mengetahuinya. Ketika saya mempermasalahkan ini kepada seorang sahabat saya yang guru SMA, beliau menjawab bahwa kini mata pelajaran sejarah hanyalah sambilan saja, se-hingga memang sejarah diberikan hanya sepintas lalu belaka.

Pantas juga, ketika saya suatu kali disebuah SMU menulis naskah proklamasi, bahkan gurunya

yang protes bahwa tanggal yang saya tulis itu salah. Bukan 17 – 8 – 05 pak, tetapi seharusnya

17 – 8 – 45. Berarti sang Guru tersebut juga BUTA SEJARAH, apalagi muridnya.

Pada tahun 1974 Iran meresmikan 8 Proyek Nuklirnya yang dikerjakan kontraktor –kontraktor

Jerman, Inggris, Prancis, Kanada, Italia dan Belgia. Ketika revolusi Islam muncul dan Syah

Reza Pahlevi terusir, maka bermacam keberatan dimunculkan, dicurigai bahwa Iran akan meng-gunakan Nuklir untuk menyerang Negara lain. Jerman, Prancis, Inggris, terutama Amerika

dan Israel sendiri memiliki reactor Nuklir yang sangat canggih – BOLEH ! Tidak usah di

curigai ! Tetapi ketika beralih kepada Islam, timbullah aneka kecurigaan bahkan sudah berben-tuk TUDUHAN, alias sudah berbentuk FITNAHAN, bahwa akan digunakan untuk menghan-curkan Negara lain, terutama : ISRAEL !!!

Jadi kriteria “Boleh” dan “Tidak boleh” ngambang …………………………...

Kalau Amerika dan sekutunya, terutama Israel ………… boleh …………..

Kalau Islam, Iran, Iraq, Suriah …………………….. Tidak boleh …………..

Kok ya jadinya seperti anak – anak TK saja …………………………………...

Islam dilemparkan kepojokan yang menistakan, menakutkan, sebagai sang pembunuh nomor

Wahid, jangankan senjatanya, kalau “JILBAB”nya saja begitu terasa MENGERIKAN

SEKALI bagi mereka. Apalagi memakai Purdah, Jubah dengan jenggot panjang.





Dan itu pengaruhnya sampai kenegeri ini, Indonesiaku yang kucintai. Begitu ada peledakkan bom sebiji, langsung ISLAM seluruhnya ditenggelamkan dalam dosa pembunuhan yang maha dahsyat, sampai – sampai anak – anak madrasah Ibtidaiyah (SD) yang sama sekali tidak berdosa itu. Yang tidak berdosa, alim tulus hati, jauh dari membahayakan ialah siswa – siswa

SMA Xaverius, SMP/SMA Santo Lukas atau Santo Bernadus. Innnsyaaaa Yeeesuuss, haqul

Yaqin : Not Dangerous ! Tetapi kalau anak – anak IAIN (STAIN, UIN) ini harus diwaspadai

benar – benar, mereka bukan hanya “More” tetapi sudah sampai puncak : MOST DANGER-OUSLY !!! Mereka, anak – anak Pesantern, madrasah, UIN – UIN ini harus dielimir, gedung sekolahnya harus dikelilingi pagar kawat berduri berlapis – lapis, dijaga dengan todongan

Bazoka, M – 16 atau supaya lebih amannya, dihilangkan/ dihapus sajalah dari bumi pertiwi ini,

Walaupun dijaman revolusi 1945 ketika menegakkan revolusi 1945 anak – anak Pesantrenlah

yang banyak bertumbangan disikat peluru KNIL Gurkha dan KIDOBUTAI.

Bank Syariah harus dicurigai benar – benar jangan – jangan hasilnya untuk membiayai teroris, yang aman bermanfaat besar bagi bangsa dan Negara ialah Bank Century biarpun ia menipu,

tetapi khan tidak untuk membuat bom ??

Zakat harus benar – benar didaftar ketat, jangan – jangan juga dipakai untuk membuat bom,

maka supaya zakat benar – benar bersih sebaiknya diserahkan saja kepada Polisi atau diminta-kan PGI dan WALI GEREJA yang mengaturnya. Demi keamanan ……………… !!!



Kembali kepada judul buku ini : “Dari manakah asal usul negeriku ini ?” sudah

terjawab tadi, bahwa kita berasal dari kerajaan – kerajaan, kesultanan – kesultanan kecil ISLAM yang bertebaran diseluruh Nusantara, yang kemudian menyatulah dalam semangat nasionalisme menjadi satu Negara yang berbentuk Republik. Karena sejak abad XV kita berkiprah, mem-

bangun Negeri berdasarkan syariah Islam, maka Negeri kita ini kaya raya, gemah ripah loh ji-nawi, subur kang tinandur, murah kang tinuku, dan nyatanya ya memang demikian. Laut kita padat dengan tamannya yang terindah didunia, tidak kalah dengan taman laut Caribia, hutan kita

semua ada, sampai – sampai yang di Eropah tidak ada, dihutan – hutan kita ada. Belilah 10 juta

dollar Amerika, kalau di Eropah ada buah rotan, atau kesemek. TIDAK ADA !!



Pulau – pulau Negara kita yang ratusan banyaknya ini, melimpahkan pula ratusan bahan

Kekayaan yang melimpah bagi kita. Entah berapa juta hektar tanah yang dapat diairinya guna menghidupkan pertanian dan perkebunan kita. Adanya ribuan sungai tersebut tidaklah membuat Negara kita ini kering kerontang padang pasir yang tandus seperti sahara di Afrika, demikian

Juga dengan gurun di Cina atau tanah – tanah kering tandus seperti di Australia Utara.



Tetapi mengapakah kita hidup dalam kemiskinan yang luar biasa yang mata uangnya dengan Negara sekecil telapak tangan saja kalah, yaitu : Singpura ??

Marilah kita baca Al – Qur’an surat Al – Israa ayat 16 untuk mendapat jawabannya :











“Wa idzaa aradnaa an nuhlika qaryatan awarnaa mutrafiihaa fa fasaquu filhaa fa haqqa ‘alaihal

qualu fa dammarnaahaa tadmiiraa”



- “Dan apabila Kami menghendaki untuk membinasakan suatu Negeri. Kami menyuruh orang – orang yang hidup mewah (supaya thaat kepada Allah) lalu mereka durhaka dalam Negeri itu, maka benarlah berlaku atasnya ketentuan Allah (siksa – Nya) lalu kami Hancurkan, sehancur – hancurnya …………!”



Al – Qur’an berterjemahan Inggris bunyinya : “When we decide to destroy a town we commad those among them who are given the good things of this life’s (to be obedient) But they conti- nued to transgress, so that the word is proved true. Against them. Then we destroy them utterly.



Kepada kita telah diberikan oleh Allah kemewahan, itulah sebabnya mengapa nelayan – nelayan

Muangthai dan Philipina mencurinya ikan dilaut kita. Supaya kita thaat kepada Allah, taqwa

dan tawwakal kepadanya, menegakkan hukum – hukumnya memegang amanah-Nya, tetapi alih – alihan taqwa, memegang amanah, kita malahan DURHAKA ( durhakanya ramai – ramai

pula !). Maka upah atau akibatnya ialah kita menjadi “Tanah Air dan Bangsa” yang hancur,

sehancur – hancurnya. Utterly = sama sekali. Yang sehancur – hancurnya.



Laut kita hancur, sawah ladang kita hancur, udara kita hancur, bukan milik kita lagi,

hutan – hutan kita hancur ditebangi sejadi – jadinya karena sudah jatuh ketangan manusia –

manusia serakah, tamak, penipu, bangsa raksasa. Buruh – buruh kita yang hancur sehancur –

hancurnya sebab peraturan yang kembali kezaman Belanda, melegalkan “Buruh Kontrak”,

Pendidikan anak bangsa yang juga hancur sehancur – hancurnya karena telah “Meninggalkan

Sejarah”, Budi Pekerti dan pelajaran Agama diganti Komputer dan Matematika. Nah - dalam

Keadaan “Hancur yang sehancur – hancurnya“ itu masih ditambahkan lagi dengan hancurnya hampir semua pewasat terbang kita baik sipil maupun militer, yang nyungsep dimasalembo-lah,

yang menerjang gunung Burangrang, hancurnya perkereta – apian kita tiap hari tabrakan, dan diatas segala – galanya : Hancur pula kita dilanda gempa yang tidak berkeputusan.

Kita telah durhaka kepada “Asal Usul” kita.

Kita telah durhaka pula pada Bangsa dan Negara,

Durhaka pada Tanah Air,

Durhaka kepada Rakyat,

Durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.

Ayat 58 surat tersebut ( Al-Israa, surat.17) menerangkan lagi :



“Dan tidak ada suatu Negeri (yang penduduknya durhaka) yang tidak kami binasakan sebelum hari qiamat, atau mengazabnya dengan azab yang keras. Hal ini sudah tertulis dalam Lahul

Mahfuzh.”



Artinya : Ketetapan Allah itu sudah tidak dapat ditawar – tawar lagi.



Hadist Nabi meriwayatkan : “……….Dan kalian akan menyaksikan para Pengembala

Badui yang tak beralas kaki dan bertelanjang dada, yang melarat, saling berlomba – lomba membangun gedung yang tinggi ………..”



Hadist lain lagi mengatakan : “Akan datang suatu masa ketika orang-2 yang me-megang teguh agamanya (yaitu ISLAM) bagaikan menggenggam bara api ditangannya …..!



Jadi inilah masanya, inilah zamannya ! Kaum yang paling jelata (Hindu : Paria) akan beramai-

ramai membangun gedung – gedung tinggi. Informasi Nabi Besar Muhammad SAW ini seakan

Nonsen, tidak masuk akal, bagaimana simiskin, siparia Baduy kelak dapat membangun gedung – gedung tinggi megah ditengah – tengah padang pasir. Tetapi dengan ditemukannya “sumber

minyak” di Arab Saudi, maka pada April 2000 berdiri disana gedung Faisaliah Building dengan

ketinggian : 269 M (882 kaki), dan pada tahun 2003, berdiri Kingdom Centre yang tingginya

300 M (984 kaki). Otak professor doktor manapun tidaklah mungkin menebak bahwa baduy-

baduy yang nomaden hidup di Padang – padang gurun yang paling – paling membentang kemah itu disuatu saat, akan sanggup mendirikan gedung yang setinggi : 300 M, dan sudah tentu

sangat mewah didalamnya.



Tapi bersamaan dengan itu, AGAMA bagaikan bara, mau dipegang tidak tahan panas fitnahnya, akan dibuang berarti MURTAD, Ingkar. Mau mengaku Islam militan, takut di-tangkap Densus 88, mau mengingkari hati untuk berjihad, takut kutukan Allah SWT.



Kita telah juga tiba seperti sabda Nabi, bahwa akan datang nanti tersebarnya penderi-taan (terutama kepada Ummat Islam) aneka penyakit bermunculan, dan pembunuhan-2.

Juga telah tiba (jadi bukan nanti !!) apabila perempuan – perempuan berpakaian tetapi kelihatan

nya telanjang, zaman dimana laki – laki dan perempuan melakukan hubungan sex dijalan

seperti keledai. Ya …….., di Sao Paulo misalnya. Mereka bebas melakukan hubungan sex di-manapun, tidak perlu malu, apalagi takut kepada siapapun. Demikian juga ditangga gereja Santo

Petrus di Roma, yang kalau dilarang, maka komplex itu akan sunyi senyap dari pengunjung,

Turis – turis asing manca Negara. Padang dan Lombok yang begitu tinggi rasa tabunya karena

Kuatnya ajaran Islam dan adat, hancur lebur ketika sudah dijadikan daerah pariwisata …..,

Apalagi NTT ……….Masyaaa Alloh ……….!!



Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa akan

datang saatnya nanti, ketika pembunuhan tidak tahu untuk apa ia membunuh, dan siter-bunuh tidak juga tahu mengapa ia harus dibunuh.



Tapi ada hadist yang lebih hebat lagi bunyinya (dari Ibn ‘Umar), bersabda Rasullullah :

“Lihatlah ……., pertikaian akan muncul disana, disana, dari sanalah akan muncul

Tanduk setan (Shahih Bukhari, kitab Al-Fitan, shahih Muslim, Al-Hafisz).



- Kita sudah memasuki zaman yang dimaksud Nabi itu, sebab “Tanduk” yang dimaksud

Tersebut ialah “Tentara G.I.Amerika dan sekutunya” dan wilayah yang dimaksud

adalah Iraq sekarang ini.



Tetapi yang lebih dahsyat lagi ialah : Al-Qur’an surat 27, An Naml ayat. 82 yang berbunyi :











Wa idzaa waqa’al qaulu’alaihim akhrajnaa lahum daabbatam minal ardhi tukallimuhum annan

naasa kaanuu bi aayaatinaa laa yuuqinuun.



- Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang me-lata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya menusia dahulu Tidak yakin atas ayat – ayat kami.



Sayangnya dalam menafsirkan Qur’an kita DILARANG untuk mengambil referensi dari

kitabullah yang lain, juga mengambil referensi dari Sains Modern. Ini akan ditolak, sebab

tidak berlandaskan “Jumhur Ulama yang Mutawatir”, tidak berdasarkan Hadist,yang artinya pendapat itu adalah pendapat orang Muktazilah !!! Haram berat Hukumnya.



Tetapi apabila diizinkan mengutip ayat – ayat dari kitabullah lain (yang sebenarnya diak ui oleh Al-Qur’an) sambil memetik Hadist dan merangkumnya lagi dengan sains modern

(Qur’an tidak melarang, malahan menganjurkan, BIL ILMI) akan jelas sekali apa yang dimak-sud dengan “Binatang yang keluar dari bumi” itu, istimewa Abu Hurairah menerangkan

bahwa“binatang” itu datang dengan membawa TONGKAT NABI MUDA.A.S dan Ibn Jarir da-ri Ali menerangkan lagi tambahan bahwa “Binatang” itu akan memberi Cap (stempel, mark) dikening Manusia. Dicatatan kaki salah sebuah tafsir Qur’an disebutkan bahwa binatang itu bertanduk.



Nah marilah kita kumpulkan semua informasi – informasi itu.

1. Ia datangnya dari bumi (tanah, bukan laut)

2. Dikuatkan salah satu Hadist, Nabi menunjuk suatu bidang tanah yang amat gersang.

3. Ia memegang tongkat Musa.a.s sebagai perlambang ia memegang “Komando” tertinggi

Bangsa Israel, apalagi dikuatkan bahwa ia juga memegang “cincin” Na

4. Ia memberi “Cap/Stempel” kepada pengikut- pengikutnya.

5. Ia bertanduk memberi image bahwa ia “berbahaya” atau “mempunyai senjata yang

cukup berbahaya/ mematikan”.



Nah, marilah kita coba metode “Scripturae interprest seripturaeae” atau “Ayat men

rangkan ayat”. Hanya saja ayatnya ini kita perluas bukan lagi bukan hanya ayat Qur’an mener-angkan ayat Qur’an, tetapi ayat Qur’an kita konfirmasikan dengan ayat kitabullah yang diakui oleh Qur’an sebagai kitab, Firman Allah, yang datangnya sebelum Al-Qur’an.



Kita petik kitab Wahyu kepada Yahya pasal 13 ayat 11 s/d 18 yang bunyinya :

Ayat 11 – Dan aku melihat binatang lain keluar dari bumi, bertanduk dan seperti anak domba,

dan ia berbicara seperti seekor Naga.



Ayat 12 – Dan seluruh kuasa dari binatang yang pertama itu dijalankannya didepan matanya.

Ia menyebabkan seluruh bumi dan seluruh penghuninya menyembah binatang yang

pertama itu, yang luka parah dikepalanya telah sembuh.



Ayat 13 - Dan ia membuat tanda – tanda yang dahsyat, dan ia menurunkan api dari langit ke

bumi didepan mata sekalian orang.



Ayat 14 – Ia menyesatkan sekalian orang yang diam dibumi dengan tanda – tandanya yang telah

diberikan kepadanya untuk dilakukan didepan binatang itu, dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi supaya mendirikan patung untuk menyembah binatang yang luka parah oleh pedang, namun ia tetap hidup.



Ayat 15 – Dan kepadanya diberikan kuat kuasa untuk memberikan nyawa kepada binatang itu,

sehingga patung binatang itu berbicara juga dan bertindak begitu rupa, sehingga ke pada semua orang yang tidak menyembah binatang itu dibunuh.



Ayat 16 – Dan ia mnyebabkan sehingga semua orang kecil besar, kaya miskin merdeka atau

hamba sahaya, kaya atau miskin, diberi tanda ditangan kanannya atau pada dahinya.



Ayat 17 – Dan tidaklah seorangpun dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang

memakai tanda binatang itu, yaitu tanda binatang itu, atau bilangan namanya.



Ayat 18 –Yang terpenting,disini adalah HIKMAT, barang siapa yang bijaksana baiklah ia

menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan manusia. Dan

bilangan itu ialah enam ratus enam puluh enam. (666)





……………..SHADAQALLAHU’L AZIIM ………………………

Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya

Marilah kita konstruksikan kedua informasi tsb





N

No.

Kitab Al-Qur’an Hadist

Kitab Yahya dan Kitab Nabi Daniel

11.

22.

33.

4

44.



55.

6

66.

77.



2

2

Binatang yang keluar dari bumi



Bertanduk



Memegang tongkat Nabi Musa.a.s

Dan Cincin Nabi Sulaiman.a.s



Mengeluarkan Cap kepala golo

Ngannya sebagai pertanda takluk



Munculnya didataran yang sangat

Kering, tandus



Pertanda Qiamat sudah dekat



Orang yang beriman di siksa



Binatang yang keluar dari Bumi



Bertanduk dua seperti domba



Tunduk kepada binatang yang terda-hulu, menyokong, membuat patungnya



Mengeluarkan Cap untuk tangan kanan

Dan dahi yang tunduk kepadanya untuk

Bebas berdagang dan kontak-2 sosial

Politik yang lainnya. Nama Binatang itu

Ialah : “666”



Pertanda kesudahan alam sudah dekat



Orang yang beriman disiksa





Tafsir ayat itu :

1. Binatang = Power, suatu kekuatan.

2. L a u t = Bangsa – bangsa

3. B u m i = Bumi, Ardhi, Earth.

4. Tanduk = Senjata, slogan, ideology.

5. C a p = Penguasaan, Pengesahan.



1)- Binatang yang keluar dari bumi artinya : sebuah Benua baru. Ada kekuatan dahsyat yang

akan datang dari sebuah “Benua Baru”.



2)- Ia bertanduk, artinya ia mempunyai azas yang sebagai senjatanya untuk menaklukkan

dunia.



3)- Tunduk kepada binatang yang terdahulu dan lebih kuat = ia, kekuatan yang baru tumbuh itu

terjajah oleh suatu kekuatan lain yang lebih dahsyat lagi dari padanya.



4)- Ia bahkan “membuatkan patungnya” untuk disembah, artinya ia memaksa dunia untuk

“mengkultuskan individukan” kekuatan tersebut Tunduk, Patuh.



5)- Code binatang itu ialah angka “666” atau terkenal dengan sebutan “Triple Six”

-------------------------------------------------

Kita tafsirkan lebih transparan sekarang :



1)- Kekuatan dahsyat yang muncul didunia ialah dengan ditemukannya benua Amerika oleh

Christopher Colombus tahun 1492 yang lalu. Seperti disinyalkan Hadist, tanahnya gersang,

kering, terdiri dari padang rumput (savanna) yang membuat Bison, Kuda, Sapi sangat baik

perkembangannya disana, yang sayangnya, karena Nabi Muhammad SAW menunjukan

“Tanah ini” maka ditafsirkan para penafsir bahwa binatang itu timbul/ keluarnya didekat

Mekkah, yang memang waktu itu Rasullullah berada dekat Mekah ……………



2)- Sampai tahun 1776 ia masih berkutat soal dalam negerinya, bahkan ia tidak melibatkan

dirinya dalam Perang Dunia – I, tahun 1918 – 1939.



3)- Selama Periode itu, ia menjadi “HopeLand” (Tanah harapan) bangsa Yahudi. Dalam hal

ini Gubernur Stuivesant dan Jendral George Washington banyak terlibat. Kota New York

lalu menjadi “Pangkalan Masuk” bagi Yahudi – yahudi yang terbuang di Eropa dan Asia

itu. Tanggal Kemerdekaan Amerika adalah amat berdekatan dengan berdirinya organisasi

yang Sangat rahasia, unggul, militan Yahudi yang bernama : FREEMASONRY kadang

disebut Mason saja, atau Masonic. Dari situlah langkah demi langkah Yahudi menguasai

Amerika, sampai 100% dalam genggamnya seperti sekarang ini. Mata uang Amerika

pecahan : 1 $ (Dollar) bersaksi akan hal itu.



Pada tahun 1654, sebuah kapal kecil bernama St.Catherine memasuki Pelabuhan New

Amsterdam, itulah nama New York yang awal, membawa penumpang pelarian Yahudi –

yahudi dari Brasil yang dirampas Portugis, dan Yahudi – yahudi dijadikan binatang buruan.

Diperingati di Amerika tanggalnya, yaitu : tanggal 11 September 1654. Karena nikmatnya

“Ditanah kering yang gersang (Praire)” dimana Bison – bison hidup, maka Amerika dijadi

Kan “Tanah Air” kedua bangsa Yahudi. Ia kaya raya, menguasai sepenuhnya segi ekonomi

dan Politik, sehingga tidak dapat seseorang diangkat menjadi pejabat tinggi Pemerintahan

tanpa Perkenan/ restunya. Demikian juga dengan Presiden/ Pejabat – pejabat Negara –

Negara lain.



4)- Negara Amerika berpegang pada dua azas yang sangat lembut dan menjanjikan yitu :

Kemerdekaan dan Kemanusiaan, Freedom dan Humanity. Dia menjadikan Negerinya

Pakar Demokrasi. Tetapi dihari kemudian mendekati Qiamat ia “Bersuara seperti Naga”

(yahya.13). Mengultimatum, menggertak, menakut – nakuti bangsa lain, terutama ISLAM.



5)- Ia bukan seakan – akan tetapi sesungguhnya memegang tongkat kebesaran bangsa Israel

(tongkat Musa – Hadist) juga membantu berdirinya Israel yang lebih kokoh lagi diatas dasar

KUIL SALOMO (Salomo Templar) yaitu : tentang Novus Ordo Seklorum atau Tatanan

Dunia Baru yang dibawah kendalinya 100%. Yang dalam hadist disebutkan memiliki

“Cincin Nabi Sulaiman”. Pada zaman kerajaan/ Raja – raja, CINCIN amat besar artinya,

karena siapa memegang cincin, ialah yang memegang kekuasaan, sebab cincin – cincin

tersebut biasanya berlaku sebagai CAP atau METERAI.





6)- Pemerintah Amerikalah yang menbeking Israel tanpa reserve, biar salahpun tetap dibela

dan dibenarkannya. Maka Israel oleh Amerika seolah sebuah “Patung” sesembahan yang

wajib di thaati, dipuja dan diikuti kemauannya yang sebagai bukti ialah peristiwa demi

peristiwa Israel – Palestina, dimana Pemerintah Amerika tidak pernah netral.



7)- Dipuncak kedikjayaannya, yaitu ketika Komunisme telah runtuh, maka Amerika member

kan “CAP” hanya dua, ialah : Pro Amerika, atau : Musuh Amerika ! ia sama sekali tidak

mau mengakui sikap politik bebas aktif artinya : tidak pro sana, pro sini, tetapi bebas, sambil

aktif membangun perdamaian dunia. Negara mana yang anti Israel berarti Negara itu adalah

Musuh Amerika. Dan ketika G.W.Bush mencanangkan “perang Terhadap Terroris” maka

Negara mana yang ikut – ikutan membentuk polisi anti terror, Negara itu akan dilimpahi

aneka bantuan dan kebebasan, sebaliknya Negara mana yang tidak mau membentuk polisi

anti terroris di Negaranya, maka otomatis Negara itu adalah musuhnya, harus diembargo,

dikucilkan, Dilindas …………….!!!



Alangkah benarnya sinyalemen Hadist dan Kitab Yahya serta Kitab Nabi Daniel itu, dalam menggaris bawahi ayat – ayat Allah, Al - Qur’anul Karim surat Al-Naml ayat.82 !!!



8)- Pertanda Qiamat sudah dekat, orang beriman disiksa. Apa tidak tersiksa bathin kita kalau

tarawih dimata – matai aparat, apa tidak luka hati bahkan jiwa kita kalau Mesjidil Al-Aqsa

diberondong jemaahnya yang sedang sholat, dan Amerika/ PBB diam saja tanpa komentar

apa - apa ………..?? !



Apa tidak luka perasaan kita kalau ke Indonesia sengaja diselundupkan para terroris yang di

peralat untuk membuktikan bahwa “Indonesia”pun adalah SARANG TERRORIS, sehingga

TNI (AD/AU nya) di Embargo sparepart persenjataannya sehingga baik kapal perang maupun pesawat – pesawat tempurnya hanya bisa nongkrong saja apakah didermaga ataupun di

hanggar.

Dan “Code angka”nya ialah “6 6 6” yang populer disebut Triple Six.

William Muller, pendiri gereja Advent hari ke-7 menafsirkan angka 666 itu sebagai Vicarivs

Filii Dei yang susunannya ialah sbb :



V = 5 F = - D = 500

I = 1 i = 1 e = -

C = 100 L = 50 i = 1

A = - i = 1 501

R = - i = 1

I = 1 53

V = 5 Total : 112 + 53 + 501 = 666.

S = -

112



Tetapi kita terpedaya oleh William Muller ini, sebab gereja ROMA Katolik adalah yang paling

dimusuhi oleh Yahudi, sehingga “Penjahat dunia” diidentifikasikan sebagai “Vicarius Filii Dei” yang artinya “Wakil (dari) Anak Tuhan, yaitu Paus di Roma. Memang namanya kalau diidentifikasi dengan memakai metode angka Rumawi (1,V,X,L,D,C,M) genaplah menjadi

666. Namun dengan memakai metode lain, yang cocok dengan angka 666 adalah justru FREE

MASONRY, yang kalau dijumlah menjadi 999. Karena syaitan selalu melihat angka atau apa saja terbalik, maka angka Freemasonry yang jumlahnya 999 itu jadilah : 666 ……………



Yang sangat penting :

Firman Allah SWT tersebut, yaitu Surat An-Naml (semut) ayat.82, kalau diukur dari zaman

Nabi/turunya ayat sampai ditemukannya “Benua Baru” adalah 800 tahun (dari abad VII –XV).

Maka wajarlah kalau ia memakai istilah AKAN, future tense. Tetapi kalau diukurnya sampai

Berkiprahnya dengan buas, maka jadilah 14 abad lamanya (Abad VII – XX), yaitu sampai

Tahun 1945 ketika dengan kejinya menjatuhkan Boom Atoom di Hiroshima – Nagasaki,

Jepang. Tetapi kalau diukur sampai saat saya menulis artikel ini, 1 Nopember 2009, maka

Malahan sudah terliwat/terlampaui selama 70 tahun, yaitu : 2009 – 1939.

Jadi bukan “akan datang” lagi, tetapi kita sudah dalam zamannya, dimana ia sudah kita jadikan contoh tauladan gantungan hidup yang kita puja, bahkan sudah mendekati “menyembah”nya,

sehingga apapun katanya, kita ikuti tanpa reserve, hatta bahkan disuruh membunuh sesamanya-pun kita patuh sepatuh – patuhnya. Kita telah benar – benar menjadi BUDAK dari binatang itu, yaitu AMERIKA SERIKAT, pelindung, pemanja bangsa pembunuh nomor wahid didunia

yaitu : Bangsa I S R A E L ………………….





PENUTUP : INTROSPEKSI



Kembali Kejalan Semula





Bukan dalam menyombongkan diri, tetapi kita adalah bukan orang/golongan kafir, yang suka menuding, melemparkan kesalahan kepada orang lain. Orang kafir …….., bahkan

Kemalangan yang diakibatkan oleh perbuatan nyapun masih “dilemparkan” kepada orang lain.

FITNAH ………!! Lihat kasus 911, manara WTC itu. Biarpun jelas – jelas dialah pelakunya, tetapi dengan tegas, santer, ia menuduh bahwa Islamlah pelakunya !!

Sebagai orang yang beriman, istimewa ber – Islam, maka kita justru sebaliknya atas aneka ben-cana dunia dan bencana yang melanda Negara kita sendiri kita INTROSPEKSI, Self Correction : “Apakah kesalahan kita ?!” Pertanyaan bukan dalam bentuk “Tanya Menyangkal” (In-terogatif Negatif) tetapi dalam arti benar – benar mengetuk diri, perbuatan apakah akibat dari kelalaian kita sehingga semua ini terjadi ???



Tersebutlah konon di Persia (Iran) sang Perdana Menteri wafat. Maka setelah dikubur

kan selayaknya, Rajapun mengeluarkan pengumuman tentang siapa – siapa yang akan menca-lonkan diri menjadi Pengganti Perdana Menteri almarhum. Maka banyaklah yang melamar

dan untuk setiap pelamar diwajibkan mengikuti UJIAN, sebanyak tanda kelayakan. Dihari

yang sudah ditentukan, ujianpun dilaksanakan. Ternyata yang diujikan bukanlah matematika

atau fiqih yang berat – berat, tidak juga filsafah – filsafah, tasauf yang rumit. Ujiannya ialah

Barang siapa dapat MELEMPAR tepat terhadap Piala Kristal yang diletakkan disebuah meja, maka ialah yang lulus.

Maka ramailah sang calon tadi melempar piala tersebut dengan gaya yang beraneka ragam, me-nunjukkan “kebolehannya” dalam hal melempar. Sampailah kepada giliran seorang petani mi-skin.

Ia maju kehadapan Raja untuk juga serta “melempar” piala itu.

Tetapi ia MENOLAK melemparya, sehingga terancam GUGUR kecalonannya.

Bertanya Raja : “Hai Ayaz mengapakah engkau tidak mau melempar Piala Kristal itu, bukankah dengan demikian kecalonanmu gugur ??”

“Tidak mengapa ya baginda, kecalonanku gugur !” jawab Ayaz hormat.

“Mengapa ……………….. terangkanlah alasanmu !”

“Maaf baginda. Alangkah mahalnya Piala Kristal itu, yang kalau dijual dapat laku seribu dinar lebih. Dan itu hanya dilempar – lempar sia – sia belaka hanya untuk menunjukkan kebole-hannya dalam hal melempar.

Kalau Piala Kristal itu dijual, ia dapat menyantuni sejumlah besar kaum dhuaffa, dengan memodalinya dengan qibas, atau dengan memperbaiki kemahnya yang telah usang, atau den-gan mendatangkan guru – guru untuk mengajari anak – anaknya supaya kelak menjadi orang yang terpelajar, berilmu ! Itulah alas an hamba tidak mau melempar Piala Kristal yang amat mahal harganya itu, ya Baginda ……………!



Raja terkagum – kagum, dan Raja memutuskan Pemenang lomba ialah Ayaz. Gaduh se-ketika, protes besar kepada Raja mengapa Ayaz tidak melempar malahan dimenangkan. Raja tidak adil ! Raja pilih kasih ! Raja sembrono !! Raja dengan anggun merentangkan tangan

nya menyuruh mereka diam, dan sesudah tenang, Raja bersabda :” …….Para calon Perdana

Menteri sekalian, mengapa saya memenangkan Ayaz adalah karena ia orang “BAIK”,

Sementara kamu semua adalah orang “BAIK – BAIK”. Baik – baik artinya disuruh apapun mengangguk baik, tanpa merinci apakah suruhan itu BENAR atau TIDAK. Disuruh ini, di

suruh itu, baik. Kalian manusia – manusia tidak mempunyai pertimbangan, manusia – manusia

“Yes – Man” , Ayaz adalah manusia BAIK. Ia tidak akan mengerjakan, perintah siapapun akan

hal – hal yang dianggap/ dirasakannya TIDAK BAIK. Ia manusia yang bisa membedakan mana yang baik, mana yang tidak baik. Dan ini sangat penting sebagai seorang Perdana

Menteri ………..!”

Ayazpun dilantik. Ia berulah lagi ketika akan dipakaikan jubah kebesaran Perdana Men-teri yang penuh lencana – lencana.

“Maf Baginda, bagaimana hamba dapat menerima ini, kalau semenitpun hamba belum bekerja sebagai Perdana Menteri ………?!”

Ach, ya …….. beda benar dengan anggota – anggota DPR kita, yang belum dilantik, artinya belun SAH sebagai anggota DPR sudah menuntut jas ini itu, mobil, bahkan sampai celana

dalamnya, yang sedetikpun berjasa bagi rakyat belumlah ia kerjakan. Yang gajinya sebulan

Rp.15 juta, yang ia mewakili rakyat, tetapi sangat jauh peri kehidupannya dengan rakyat. Ia yang mengaku dirinya wakil rakyat, yang hidupnya tidak merakyat, apalagi berpikir untuk

rakyat. Bahkan sesudah menjadi anggota DPR ia merasa dirinya “Bukanlah Rakyat lagi ….!!”

Ayazpun dilantik, jadilah ia Perdana Menteri. Tetapi ia mempunyai keunikan, yaitu kalau

Perdana Menteri terdahulu masuk kantor jam : 10.00 siang, bahkan tak jarang mbolos sama

sekali, maka Ayaz ini sebelum jam : 06.00 pagi sudah kekantor. Ia berdiam diri beberapa saat, untuk memulai tugas – tugasnya. Sekali dua kali, lama – lam banyak yang tahu tabiatnya kekan-tor pagi – pagi sekali itu.

Timbullah gunjingan, dugaan – dugaan. Dan ketika musuh – musuhnya yang kalah ujian

dahulu mengetahui dengan menyaksikannya sendiri, maka merekapun diam – diam menghadap Raja.

“Bukan su’udhon ya Baginda, tetapi dia kan asalnya petani miskin dan kini ia memegang

Kunci perbendaharaan Negara. Apa tidak mungkin ………?”

Yang lainnya menimpali lagi. “Kecuali dia seperti kami yang tidak menjadi Perdana Menteri

pun sudah kaya, ya. Mungkinlah ………!” Dan masih banyak gossip – gossip lagi yang akhir-nya Raja mengambil kesimpulan untuk membuktikannya sendiri. Demikianlah pada suatu

pagi, diiringi para pembuat gossip Raja melihat memang Perdana Menteri itu datang dengan menoleh kesana kesini takut diketahui orang, lalu bergegas membuka pintu kantornya, dan menguncinya erat – erat. Rombongan Raja mendekat, dan Rajalah yang mengetuk pintu kantor

nya dengan keras sambil berseru : “Hai Ayaz …..…, bukalah pintu, ini Aku, Raja yang

datang …………?!”



Perlahan pintu dibuka, dan alangkah tercengangnya Raja dan para penggosip itu. Raja sampai mundur beberapa langkah sambil bertanya : ”Hai Ayaz ……… How do you do …?!”

Apa yang sedang kamu lakukan Ayaz ?! Pertanyaan ini timbul sebab Ayaz ternyata dalam

Pakaian petaninya yang hitam – hitam penuh lumpur yang dipakainya dahulu itu, tanpa alas

Kaki.



Dengan suara yang tenang tapi penuh wibawa Ayaz menjawab : “Maaf Baginda ….., memang

inilah kerjaanku setiap pagi disini, sebelum tugas – tugas kantor kumulai. Aku memakai kem-bali pakaian petaniku yang penuh lumpur itu, kubuka sepatuku sebab asalnya hamba tidak

bersepatu, lalu lihatlah Baginda (kata Ayaz sambil menunjuk sebuah kaca cermin besar di

ruangan kantornya itu) Hamba lalu berdialog dengan bayangan hamba yang didalam cermin itu, hamba hardik sekeras – kerasnya diri hamba dengan mengatakan, Hai Ayaz, itulah asal

usulmu dahulu, seorang petani miskin yang bau lumpur dan terhina itu. Oleh Allah SWT

engkau diberik anugerah tapi juga amanat untuk menjadi Perdana menteri. Allah SWT juga yang menggugah hati Baginda untuk mengkaruniakan KEPERCAYAAN kepadamu. Nah …

camkanlah Anugrah-Ku dan peliharalah sebaik – baiknya KEPERCAYAAN baginda atas nama rakyat yang dipikulkan kepadamu itu …………… !”



Baginda kagum sekali atas penjelasan Ayaz dan sambil berpaling kepada para pengho

Jahnya Raja berkata : “Sungguh benar tuduhanmu itu ! Ayas adalah pencuri ! Ya, ia telah

MENCURI hatiku !” Lalu dengan wajah merah membara Raja memerintahkan pengawal-

pengawalnya untuk menangkap semua penuduh, pemfitnah Ayaz untuk dimasukan kedalam

sangkar Harimau, buaya dan singa beserta seluruh anak – anak dan istrinya sebagai upah fitnah

nya terhadap Ayaz itu …………



Alangkah baiknya kalau semua Rakyat, Pemerintah dapat meneladani Ayaz ini. Alangkah akan berubahnya Republik ini kalau para Menteri kabinet, anggota – anggota DPR sebelum men-jalankan tugasnya seperti Ayaz, yaitu sejenak “berkaca” diruang kerjanya “Mengingat” asal

usulnya. Alangkah berubahnya Republik ini seandainya mendengar sang suami diangkat

menjadi pejabat dapat “datar – datar saja” seperti Ibu Fatmawati istri Presiden Soekarno, yang bukan melecehkan jabatan, tetapi MENGINSYAFI bahwa JABATAN adalah amanah rakyat dan karunia Tuhan. Jadi yang diterimanya dengan tunduk MALU kepada Tuhan dan rakyat, TAKUT, NGERI kalau tidak dapat menjalankan jabatan sesuai dengan Amanah rakyat dan

Kehendak Tuhan !! Jadi bukan yang serumah, anak, istri, orang tua, menantu, bersorak sorak (tapi tidak ada yang sujud syukur kepada-Nya) jingkrak – jingkrak, memekik – mekik terpecah kegembiraannya sampai lepas kontrol, sebab sang suami tertunjuk sebagai anggota Dewan atau menjadi Menteri ……… !!



Marilah, sudah waktunya sekarang (dan mudah – mudahan belum terlambat) untuk kembali ke-pada yang asal. Kembali keasal usul kita.

Kita boleh saja begitu arogan sombong, menembaki orang Islam dengan segala kegagahannya, tetapi disuatu saat, ketika kita terlentang tanpa daya, maka yang paling setia mendatangi kita ialah Islam, dengan bisikan “La illaha illallah “-nya. Dan kita akan diturunkan kelubang

sempit tanpa segala tanda pangkat kebesaran, berikut semua bintang – bintang jasanya, kecuali yang masih tetap setia menemaninya ialah kalimat : “La illaha illallah”.

Kita merdeka ini karena ridho Allah SWT (maaf) Allahnya orang Islam, bukan oleh Allah yang

lain. Jerit tangis pilu para orang – orang Islam yang terjajah baik oleh Belanda maupun Jepang

apalagi menjelang dan dalam mempertahankan Revolusi 1945 naik kesadratul munthaha, dan

didengar Allah.

Dan Allah SWT mengabulkannya.

Dikabulkan secara Islam pula.

Maka marilah seperti petunjuk do’a Nabi Chidr.a.s “Bahwa Engkaulah yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan Maha Penerima Taubat”, marilah kita bertaubat kepada-Nya, memohon keampunan-Nya, dalam kasih sayang-Nya.

Marilah kita kembali keasal usul kita.

Akhirul kalam : Kita tidak nanti mati dikafani dengan bendera amerika, jadi janganlah Amerika menjadi Tuhan kita, bahkan Allah kita.

Amin.

Tidak ada komentar: